TUGAS PHARMACEUTICAL CARE
PWDT
(Pharmacist’s
Workup of Drug Therapy)
A.
SIMULASI KASUS
Ny. Dewi berusia 40 tahun
memiliki berat badan 80 kg dengan tinggi badan 165 cm. Dia adalah seorang ibu rumah tangga memiliki gaya hidup yang tidak
sehat seperti kebiasaan mengkonsumsi makanan berlemak, jeroan, hobi
mengkonsumsi melinjo, kacang-kacangan dan jarang berolahraga. Saat melakukan
uji laboratorium data yang diperoleh senagai berikut :
Data Hasil Laboratorium:
Jenis Pemeriksaan
|
Nilai Normal
|
Hasil Pemeriksaan
|
Kadar glukosa darah
|
Puasa: < 6
mmol/L
Acak: < 4-8
mmol/L
|
Puasa: <5 mmol/L
Acak: <9 mmol/L
|
Tekanan darah
|
≤ 120/80 mmHg
|
120/90mmHg
|
LDL
|
≤ 3 mmol/L
|
2
mmol/L
|
HDL
|
1 mmol/L
|
0,88mmol/L
|
Trigliserida
|
≤ 2 mmol/L
|
2 mmol/L
|
Kolesterol total
|
≤ 5 mmol/L
|
4,5
mmol/L
|
Serum kreatinin
|
L: 60-120 µmol/L
P :50-95 µmol/L
|
110 µmol/L
|
Serum urea
|
2,5-6,4 mmol/L
|
4,80
mmol/L
|
Asam urat
|
L:0,2-0,4 mmol/L
P:0,14-0,34 mmol/L
|
0,56
mmol/L
|
Na+
|
135-150 mmol/L
|
200
mmol/L
|
K+
|
3,5-5 mmol/L
|
4,31
mmol/L
|
A.
DATA PREFORMULASI DARI OBAT
Meloxicam
|
(IONI 2008 Hal. 168; MIMS 2012 hal. 127; ISO Vol. 46
Hal. 28)
|
Komposisi
|
Meloxicam
|
Indikasi
|
Osteoartitis akut, rheumatoid artritis
|
Dosis
|
Osteoartitis :sehari 1x7,5 mg, ditingkatkan menjadi
sehari 1x15 mg; rheumatoid arthritis: sehari 1x15 mg , dikurangi menjadi
sehari 1x7,5 mg; pasien resiko tinggi : awal, sehari 1x7,5 mg; gagal ginjal:
maksimal: sehari 1x7,5 mg
|
Kontra Indikasi
|
Hipersensitif
terhadap aspirin, AINS lain, penyakit ginjal berat, hamil dan laktasi,
anak, penyakit/riwayat tukak lambung, gagal ginjal non dialisis berat,
perdarahan saluran cerna dan serebrovaskuler
|
Perhatian
|
Kegagalan fungsi hati, penyakit hepatic, dehidrasi,
hipertensi, asma, lansia.
|
Efek Samping
|
Gangguan pencernaan, edema, nyeri, pusing, sakit
kepala, anemia, artralgia, back pain, insomnia, batuk, infeksi saluran napas,
ruam, pruritus, micturition frequency, ISK.
|
Interaksi Obat
|
Meningkatkan
resiko perdarahan jika digunakan bersama AINS lain, asam salisilat.
|
Dexamethason
|
(ISO Vol.
46 Hal. 288;)
|
Komposisi
|
Dexametason
|
Indikasi
|
Mengatasi gejala inflamasi
akut, penyakit alergi, arthritis rematoid, keadaan darurat seperti
insufisiensi adreanokortikalprimer atau sekunder, edema serebral
|
Dosis
|
Oral sehari 0,5-0,9 mg dibagi
dalam 2-4 kali pemberian, insufisiensi adrenal 0,0233 mg/kg BB
|
Kontra
Indikasi
|
Tukak lambung dan duodenum,
anastomosis usus yang baru, herpes simpleks pada mata, osteoporosis, sindrom
cushing, psikosis akut, penderita sensitive.
|
Perhatian
|
Hipertensi,
gagal jantung kongestif, DM, penyakit infeksi, gagal ginjal kronis, uremia,
usia lanjut, hamil.
|
Efek
Samping
|
Osteoporosis, tukak lambung,
efek katabolic, efek diabetogenik, efek psikotropik, peningkatan tekanan
darah.
|
Ibuprofen
|
(IONI 2008
Hal. 152; ISO Vol. 46 hal. 20)
|
Komposisi
|
Ibuprofen
|
Indikasi
|
Meringankan nyeri ringan
sampai sedang seperti seperti nyeri haid, sakit gigi, sakit kepala.
|
Dosis
|
Sehari 3-4 x 1-2 kapl.
|
Cara Penggunaan
|
Diminum pada saat makan.
|
Kontra Indikasi
|
Hipersensitif terhadap
ibuprofen atau AINS lainnya, ulkus peptic berat dan aktif, hamil trimester
ketiga.
|
Perhatian
|
Ulkus peptikum, gangguan
fungsi ginjal, gagal jantung, hipertensi, gangguan pembekuan darah, asma,
lupus erotematosus sistemik , hamil dan laktasi.
|
Efek Samping
|
Gangguan saluran cerna, mual
muntah, nyeri lambung, ruam kulit, bronkospasme, trombositopenia, linfopenia,
penurunan ketajaman penglihatan, kesulitan membedakan warna.
|
Elkana
|
( ISO Vol. 46 hal.286 )
|
Komposisi
|
Kalsium Monohidrogen Fosfat
200 mg, Kalsium laktat 100 mg, Vitamin B6 20 mg, Vitamin C 25 mg, Vitamin D3
100 IU
|
Indikasi
|
Defisiensi vitamin dan
kalsium dan untuk keadaan dimana kebutuhan akan vitamin dan kalsium
meningkat, seperti: wanita hamil, anak-anak dalam masa pertumbuhan
|
Dosis
|
Pencegahan : anak masa
pertumbuhan, dewasa, wanita hamil dan menyusui 2x1-2 tablet
Pengobatan : kekurangan
kalsium yang berat ditentukan oleh dokte
|
Cara Penggunaan
|
Diminum sesudah makan.
|
B.
PERHITUNGAN DOSIS
No.
|
Nama
Obat
|
Dosis
Lazim
|
Dosis
R/
|
Keterangan
|
|||
1
x pakai
|
1
hari
|
1
x pakai
|
1
hari
|
1
x pakai
|
1
hari
|
||
1.
|
Meloxicam tablet
|
7,5 - 15 mg
|
7,5 - 15 mg
|
7,5 mg
|
7,5 mg
x 2
= 15 mg
|
Dosis R/ dalam range
DL
|
Dosis R/ dalam range
DL
|
2.
|
Deksametason
tablet
|
0,25 – 0,5 mg
|
4 x (0,25-0,5 mg) = 1 – 2 mg
|
0,75 mg
|
0,75 mg x 2
= 1,5 mg
|
Dosis R/ > DL
|
Dosis R/ dalam range
DL
|
3.
|
Ibuprofen
kapsul
|
200 mg – 400 mg
|
3 – 4 x (200 - 400mg) =
600 – 1600 mg
|
200
mg
|
200
mg x 2
= 400 mg
|
Dosis R/ dalam range
DL
|
Dosis R/ dalam range
DL
|
4.
|
ketorolac
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
C.
LANGKAH-LANGKAH DALAM PWDT (Pharmacist’s
Workup of Drug Therapy)
STEP 1 : Membuat
daftar database pasien
Ø Membangun hubungan dengan pasien
Mengenal pasien dengan mengumpulan data-data pasien seperti
menanyakan nama, alamat, dan nomor telepon pasien serta mulai menilai sifat
pasien.
Ø Keluhan Pasien
·
sakit di bagian persendian
·
sakit pada bagian tengkuk
Ø Faktor obat
ü
Resep yang diberikan menggunakan 3 obat golongan AINS secara
bersama-sama
ü
Penggunaan AINS dengan AINS lain secara bersama-sama akan
meningkatkan efek samping
ü
Pengunaan AINS bersama-sama dengan kortikosteroid dapat
meningkatkan resiko perdarahan di saluran cerna dan ulserasi.
Ø Faktor penyakit
ü
Pasien menderita penyakit rheumatoid arthritis selama 6 bulan.
ü
Dari hasil pemeriksaan laboratorium dinyatakan bahwa pasien
juga mengalami gout serta disfungsi ginjal ringan.
Ø Faktor gaya hidup
ü
Pola makan pasien tidak terkontrol sehingga pasien mengalami obesitas.
ü
Pasien jarang berolahraga.
STEP 2 : Membuat daftar, mengurutkan,
memprioritaskan dan mendefinisikan DRP
dari pasien baik masalah
yang nyata (aktual), atau yang akan terjadi (potensial)
No
|
DRP
|
Keterangan
|
1.
|
Pilihan Obat yang Kurang Tepat
Menggunakan
3 obat golongan AINS secara bersama-sama dapat meningkatkan resiko efek
samping.
|
Aktual
|
2.
|
Dosis terlalu besar
Dosis deksametason pada 1 kali pemakaian lebih dari dosis
lazimnya (DR 0.75 mg > DL 0.25 – 0.5 mg).
|
Aktual
|
3.
|
Indikasi yang Tidak Ditangani
Pasien
juga menderita gout tapi tidak menerima obat untuk menangani goutnya
tersebut.
|
Potensial
|
4.
|
Interaksi Obat
·
Penggunaan 3 obat golongan AINS dapat meningkatkan
efek samping
·
Kombinasi obat golongan AINS dan kortikosteroid dapat
meningkatkan resiko perdarahan di saluran cerna dan ulserasi.
|
Potensial
|
STEP 3 : Menetapkan hasil (outcome) untuk masing-masing DRP
Ø Penggunaan 3 obat golongan AINS secara
bersama-sama akan meningkatkan risiko efek samping seperti gangguan
gastrointestinal.
Ø Kombinasi obat golongan AINS dan kortikosteroid dapat meningkatkan
resiko perdarahan di saluran cerna dan ulserasi.
STEP 4 : Menetapkan pengobatan alternatif untuk masing-masing DRP
Ø Mengurangi jumlah obat dari golongan AINS, sebaiknya dipilih
salah satunya saja. Disarankan untuk memilih meloxicam karena obat ini lebih
kuat potensinya untuk kondisi klinis rheumatiod arthritis.
Ø Sebaiknya seminimal mungkin hindari penggunaan kortikostreoid
karena efek sampingnya yang banyak dan untuk menghindari timbulnya resistensi.
Ø Mengubah pola hidup sehat seperti diet
rendah lemak dan karbohidrat dan rajin berolahraga untuk mengurangi berat badan
pasien yang merupakan salah satu penyebab dari rheumatoid arthritis.
Ø Sebaiknya pengobatan ditambahkan
dengan allupurinol untuk mengobati goutnya.
STEP 5 : Memilih solusi terapi yang terbaik dari terapi yang telah dipilih
bersama pasien dan memutuskan regimen pengobatan terbaik dan
menerapkannya. Selanjutnya diamati apakah terdapat efek samping atau
tidak
Ø Untuk kondisi klinis rheumatiod arthritis disarankan untuk memilih meloxicam karena potensinya yang lebih kuat.
STEP 6 : Membuat rencana terapi
obat
Ø Pasien sebaiknya selalu dimonitor
kadar asam urat, berat badan dan pola makan.
STEP 7 : Melaksanakan/mengimplementasikan tindakan terapi dan
rencana terapi yang telah dibuat.
Ø Kadar asam urat pasien turun secara
bertahap.
Ø Dengan pola makan yang sehat diharapkan
kadar asam urat dalam darah pasien terkontrol dan berat badan pasien turun
secara bertahap.
Ø Melakukan aktivitas/olahraga secara
rutin dapat mermbantu menurunkan berat badan
pasien.
STEP 8 : Menindaklanjuti (follow up) terapi yang diberikan
Ø Jika outcome dari terapi yang
diberikan memberikan hasil yang baik maka rencana terapi yang dibuat dikatakan
berhasil dan dapat dilakukan pengawasan secara berkelanjutan.
Ø Namun bila kondisi pasien tidak
memberikan respon yang positif, maka dilakukan adalah identifikasi kembali dari
tahap awal terapi atau mengkonsultasikan kembali ke dokter .
STEP 9 :
Membuat Kesimpulan dan Mengkomunikasikannya dengan Pasien
Ø Pasien menderita rheumatoid arthritis
atau yang dikenal orang awam dengan rematik dan juga disertai dengan gout.
Ø Obat-obat yang diberikan diminum setelah makan untuk mencegah
timbulnya efek samping yaitu gangguan gastrointestinal.
Ø Pasien harus menghindari makanan yang mengandung kalsium
oksalat seperti melinjo, jeroan dan kacang-kacangan.
D.
SOAP (Subjektif, Objektif, Assesment,
Plan)
1.
Subjektif
Pasien Ny. Yulita sering merasakan :
Ø
sakit di bagian persendian
Ø
sakit pada bagian tengkuk
Ny. Yulita merasa gejala yang dialami disebabkan karena kadar asam urat meningkat dan obesitas.
2.
Objektif
ü
BMI = {berat badan
(kg) / (tinggi badan)2 (m)}
= {85kg / (1,65)2}
= 31,22 (over weight)
ü
CrCl = {(140-umur)
x berat badan}/serum creatinin (µmol/L)
= {(140- 55) x 85 kg } / 110
µmol/L
= 65 mL/menit (disfungsi ginjal ringan)
3.
Assesment
Ø
Etiologi
ü Pola makan pasien tidak terkontrol,
jarang berolahraga, pasien mengalami tekanan pikiran/stress.
ü Penyebab gangguan fungsi ginjal ringan yang dialami pasien diduga karena pasien kurang
minum dan faktor usia serta riwayat penggunaan obat sebelumnya.
ü Penyebab naiknya kadar asam urat pada pasien karena pasien suka mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium oksalat.
Ø
DRP (Drug Related problem)
ü Menggunakan 3 obat golongan AINS
secara bersama-sama dapat meningkatkan resiko efek samping.
ü Pasien juga menderita gout tapi tidak
menerima obat untuk menangani goutnya tersebut.
ü Kombinasi obat golongan AINS dan
kortikosteroid dapat meningkatkan resiko perdarahan di saluran cerna dan
ulserasi.
4.
Plan
Ø
Terapetik plan
Perbaikan pola hidup meliputi penurunan berat badan, diet rendah lemak dan
karbohidrat dan yang mengandung kalsium oksalat serta melakukan olahraga secara
teratur.
Ø
Terapi obat
Jika kombinasi antara obat golongan AINS dan kortikostreoid tidak
memberikan respon yang cukup baik pada pasien maka perlu ditambahkan obat golongan immunomodulator
misalnya metotreksat.
Ø
Obat-obat yang harus dihindari
ü Obat golongan diuretik karena
obat-obat tersebut dapat risiko nefrotoksisitas AINS dan dapat meningkatkan
risiko hiperkalemia.
Ø
Goals
Tujuan :
ü Kadar asam urat menjadi normal
ü Berat badan menjadi normal
ü
Tingkat kesakitan berkurang dan atau hilang.
Ø
Terapetik dan parameter monitoring toksisitas
ü Parameter monitoring terapetik
·
Kombinasi obat-obatan yang digunakan harus dipilih secara
hati-hati dengan mempertimbangkan kondisi ginjal pasien.
·
Harga obat-obatan sebaiknya terjangkau oleh pasien karena
pengobatan dilakukan dalam jangka panjang, dan akan meningkatkan resiko
kepatuhan pasien.
ü Parameter monitoring toksisitas
1.
Pemilihan obat-obat yang akan digunakan harus
mempertimbangkan efek samping dan interaksi obat yang mungkin timbul.
Ø
Pendidikan pasien
ü Pasien diberitahu mengenai nama obat,
dosis, cara pakai, indikasi, serta lama penggunaan obat.
ü Pasien diberi motivasi agar pasien
meminum obat secara teratur
Ø
Rencana kedepan
ü Pasien harus selalu mengontrol kadar
asam urat secara teratur
ü Diperlukan tes laboratorium yang
menunjang
DAFTAR PUSTAKA
1.
Tjay, T.N, dan Rahardja K. Obat-Obat
Penting, khasiat, penggunaan dan efek-efek sampingnya. Edisi V. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo; 2002.
2.
British National Formulary (BNF). Edisi
58. London: BMJ Group and RPS Publishing; 2010
3.
Drug Information. Amerika: American
Hospital Formulary Service; 2003.
4.
ISO Indonesia. volume 43. Jakarta: ISFI;
2007.
5.
BPOM. Informasi Obat Nasional Indonesia.
2000 Jakarta; 2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar